Kamis, 10 Mei 2012

Kisah Ahli Ibadah dan Ahli Maksiat


Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Pada zaman Bani Israil dahulu, hidup dua orang laki-laki yang berbeda karakternya. Yang satu suka berbuat dosa dan yang lainnya rajin beribadah. Setiap kali orang yang ahli ibadah ini melihat temannya berbuat dosa, ia menyarankan untuk berhenti dari perbuatan dosanya. 

Suatu kali orang yang ahli ibadah berkata lagi, ‘Berhentilah dari berbuat dosa.’
Dia menjawab, ‘Jangan pedulikan aku, terserah Allah akan memperlakukan aku bagaimana. Memangnya engkau diutus Allah untuk mengawasi apa yang aku lakukan.’ 
kemudia Laki-laki ahli ibadah itu menimpali, ‘Demi Allah, dosamu tidak akan diampuni olehNya atau kamu tidak mungkin dimasukkan ke dalam surga Allah.’

Kemudian Allah mencabut nyawa kedua orang itu dan mengumpulkan keduanya di hadapan Allah Rabbul’Alamin. Allah ta’ala berfirman kepada lelaki ahli ibadah, ‘Apakah kamu lebih mengetahui daripada Aku? Ataukah kamu dapat merubah apa yang telah berada dalam kekuasaan tanganKu.’ Kemudian kepada ahli maksiat Allah berfirman, ‘Masuklah kamu ke dalam surga berkat rahmatKu.’ Sementara kepada ahli ibadah dikatakan, ‘Masukkan orang ini ke neraka’.”

PELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK: 
1. Anjuran untuk senantiasa ber amar ma’ruf dan nahi munkar.
2. Hendaknya seseorang segera berhenti dari kemungkaran dan berlepas diri darinya saat diingatkan dan dilarang, dan hendaknya tidak meneruskan dosa itu dengan keras kepala dan sombong.
3. Larangan berputus asa dari ampunan Allah Yang Maha Penyayang.
4. Beratnya sangsi mengucapkan sesuatu atas nama Allah, tanpa didasari ilmu.
5. Luasnya rahmat Allah, Rabb seluruh alam.
6. Seseorang yang memastikan orang lain masuk surga atau neraka, berarti ia telah mengakui memiliki sifat ketuhanan.
7. Celaan kepada seseorang yang mengklaim dirinya sendiri sebagai hakim kebenaran.


[Sumber: Sittuna Qishshah Rawaha an-Nabi wash Shahabah al-Kiram, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, Edisi Indonesia, 61 KISAH PENGANTAR TIDUR Diriwayatkan Secara Shahih dari Rasulullah dan Para Sahabat, Pustaka Darul Haq, Jakarta] [www.alsofwah.or.id]

Senin, 07 Mei 2012

"Surat untuk Tuhan"





Ya ALLAH..

Disetiap pagi dan siangku,

disetiap sore dan malamku,

disetiap waktu yang telah aku lewati,

sungguh, semua indah karenaMu.

Ya ALLAH,

tiada yang lebih indah dari takdirMu,

tiada yang lebih agung dari kehendakMu,

tiada yang lebih sempurna dari tiap ciptaanMu,

sungguh, aku berserah padaMu.

Ya ALLAH,

jadikan tiap waktuku adalah hikmah menuju jalanMu,

jadikan tiap nafasku adalah tiup pujian atas namaMu,

jadikan akhir hidupku indah seperti indahnya awal kehidupanku.

sungguh, Engkaulah Tuhan Yang Maha Pemberi Hikmah.

Ya ALLAH,

tunjukkanlah jalan yang lurus, jalan menuju ridloMu.

Dari hambaMu yang mengharap ridlo dan ampunanMu.

"Pilihan Hati"


Renungan, Pilihan Hati



Ada begitu banyak masalah yang tidak bisa dijawab oleh mulut.

ada begitu banyak masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh akal.

Tapi semuanya, dapat diselesaikan oleh hati kita.

kadang kita merasa berat dengan keputusan yang harus segera diambil. kita dihadapkan dengan dua pilihan yang sama baiknya, atau sama buruknya. pada saat itu, mulut seperti terkunci, akalpun seolah tidak bisa berbuat banyak. pada akhirnya, kita akan memilih apa yang dipilih oleh hati kita.

Apakah pilihan hati itu dapat dipercaya?

Pada dasarnya, orang lebih percaya pada apa yang ia yakini dari pada apa yang ia dengar dari orang lain. ini adalah karakteristik yang pasti ada pada banyak orang. Tapi apakah pilihan hati itu dapat dipercaya? kalo kita dihadapkan pada masalah pribadi yang tidak bisa dijawab oleh orang lain, siapa yang kita anda percaya selain hati kita sendiri?

Apakah pilihan hati itu selalu yang terbaik?

Faktor Pilihan Hati:

1. Pilihan hati selalu berasal dari keyakinan diri yang diperoleh dari berbagai pengalaman pribadi dan naluri. Seorang yang terbiasa menghadapi satu permasalahan, dia akan dengan mudah mendapatkan pilihan hati disaat dia dihadapkan dengan masalah yang sama.

contoh:

misalkan kita tersesat dimalam hari, sedangkan kita harus memilih dua jalan. maka pilihan hati akan mengarahkan kita pada jalan yang sebenarnya sudah pernah kita lewati. walaupun pada kondisi itu kita benar-benar lupa jalan yang benar.

2. “Sentuhan” Tuhan.

ini adalah hal khusus yang hanya didapatkan oleh orang-orang yang dikehendakiNya. Dapat diartikan petunjuk langsung dari ALLAH SWT. kita tentu masih ingat hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari

“ALLAH SWT berfirman: …Maka ketika Aku mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memukul dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan…” ( lihat hadits arbain nomor 38 disini)

Karunia besar tersebut diberikan ALLAH untuk hamba-hamba yang dicintaiNya. Maka untuk orang-orang yang dipilihNya, Ia akan menuntun hati menuju jalan terbaik, pilihan  terbaik, dan manfaat terbaik.

Semoga kita menjadi orang-orang yang dicintaiNya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons