Kamis, 10 Mei 2012

Kisah Ahli Ibadah dan Ahli Maksiat


Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Pada zaman Bani Israil dahulu, hidup dua orang laki-laki yang berbeda karakternya. Yang satu suka berbuat dosa dan yang lainnya rajin beribadah. Setiap kali orang yang ahli ibadah ini melihat temannya berbuat dosa, ia menyarankan untuk berhenti dari perbuatan dosanya. 

Suatu kali orang yang ahli ibadah berkata lagi, ‘Berhentilah dari berbuat dosa.’
Dia menjawab, ‘Jangan pedulikan aku, terserah Allah akan memperlakukan aku bagaimana. Memangnya engkau diutus Allah untuk mengawasi apa yang aku lakukan.’ 
kemudia Laki-laki ahli ibadah itu menimpali, ‘Demi Allah, dosamu tidak akan diampuni olehNya atau kamu tidak mungkin dimasukkan ke dalam surga Allah.’

Kemudian Allah mencabut nyawa kedua orang itu dan mengumpulkan keduanya di hadapan Allah Rabbul’Alamin. Allah ta’ala berfirman kepada lelaki ahli ibadah, ‘Apakah kamu lebih mengetahui daripada Aku? Ataukah kamu dapat merubah apa yang telah berada dalam kekuasaan tanganKu.’ Kemudian kepada ahli maksiat Allah berfirman, ‘Masuklah kamu ke dalam surga berkat rahmatKu.’ Sementara kepada ahli ibadah dikatakan, ‘Masukkan orang ini ke neraka’.”

PELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK: 
1. Anjuran untuk senantiasa ber amar ma’ruf dan nahi munkar.
2. Hendaknya seseorang segera berhenti dari kemungkaran dan berlepas diri darinya saat diingatkan dan dilarang, dan hendaknya tidak meneruskan dosa itu dengan keras kepala dan sombong.
3. Larangan berputus asa dari ampunan Allah Yang Maha Penyayang.
4. Beratnya sangsi mengucapkan sesuatu atas nama Allah, tanpa didasari ilmu.
5. Luasnya rahmat Allah, Rabb seluruh alam.
6. Seseorang yang memastikan orang lain masuk surga atau neraka, berarti ia telah mengakui memiliki sifat ketuhanan.
7. Celaan kepada seseorang yang mengklaim dirinya sendiri sebagai hakim kebenaran.


[Sumber: Sittuna Qishshah Rawaha an-Nabi wash Shahabah al-Kiram, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, Edisi Indonesia, 61 KISAH PENGANTAR TIDUR Diriwayatkan Secara Shahih dari Rasulullah dan Para Sahabat, Pustaka Darul Haq, Jakarta] [www.alsofwah.or.id]

Senin, 07 Mei 2012

"Surat untuk Tuhan"





Ya ALLAH..

Disetiap pagi dan siangku,

disetiap sore dan malamku,

disetiap waktu yang telah aku lewati,

sungguh, semua indah karenaMu.

Ya ALLAH,

tiada yang lebih indah dari takdirMu,

tiada yang lebih agung dari kehendakMu,

tiada yang lebih sempurna dari tiap ciptaanMu,

sungguh, aku berserah padaMu.

Ya ALLAH,

jadikan tiap waktuku adalah hikmah menuju jalanMu,

jadikan tiap nafasku adalah tiup pujian atas namaMu,

jadikan akhir hidupku indah seperti indahnya awal kehidupanku.

sungguh, Engkaulah Tuhan Yang Maha Pemberi Hikmah.

Ya ALLAH,

tunjukkanlah jalan yang lurus, jalan menuju ridloMu.

Dari hambaMu yang mengharap ridlo dan ampunanMu.

"Pilihan Hati"


Renungan, Pilihan Hati



Ada begitu banyak masalah yang tidak bisa dijawab oleh mulut.

ada begitu banyak masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh akal.

Tapi semuanya, dapat diselesaikan oleh hati kita.

kadang kita merasa berat dengan keputusan yang harus segera diambil. kita dihadapkan dengan dua pilihan yang sama baiknya, atau sama buruknya. pada saat itu, mulut seperti terkunci, akalpun seolah tidak bisa berbuat banyak. pada akhirnya, kita akan memilih apa yang dipilih oleh hati kita.

Apakah pilihan hati itu dapat dipercaya?

Pada dasarnya, orang lebih percaya pada apa yang ia yakini dari pada apa yang ia dengar dari orang lain. ini adalah karakteristik yang pasti ada pada banyak orang. Tapi apakah pilihan hati itu dapat dipercaya? kalo kita dihadapkan pada masalah pribadi yang tidak bisa dijawab oleh orang lain, siapa yang kita anda percaya selain hati kita sendiri?

Apakah pilihan hati itu selalu yang terbaik?

Faktor Pilihan Hati:

1. Pilihan hati selalu berasal dari keyakinan diri yang diperoleh dari berbagai pengalaman pribadi dan naluri. Seorang yang terbiasa menghadapi satu permasalahan, dia akan dengan mudah mendapatkan pilihan hati disaat dia dihadapkan dengan masalah yang sama.

contoh:

misalkan kita tersesat dimalam hari, sedangkan kita harus memilih dua jalan. maka pilihan hati akan mengarahkan kita pada jalan yang sebenarnya sudah pernah kita lewati. walaupun pada kondisi itu kita benar-benar lupa jalan yang benar.

2. “Sentuhan” Tuhan.

ini adalah hal khusus yang hanya didapatkan oleh orang-orang yang dikehendakiNya. Dapat diartikan petunjuk langsung dari ALLAH SWT. kita tentu masih ingat hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari

“ALLAH SWT berfirman: …Maka ketika Aku mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memukul dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan…” ( lihat hadits arbain nomor 38 disini)

Karunia besar tersebut diberikan ALLAH untuk hamba-hamba yang dicintaiNya. Maka untuk orang-orang yang dipilihNya, Ia akan menuntun hati menuju jalan terbaik, pilihan  terbaik, dan manfaat terbaik.

Semoga kita menjadi orang-orang yang dicintaiNya.

Renungkan Diri Kita


Renungkan Diri Kita



Hiduplah engkau seberapapun lamanya,

namun engkau pasti akan mati.

Cintailah siapapun yang engkau suka,

namun engkau pasti akan berpisah.

Berbuatlah semaumu,

namun engkau akan menerima balasannya.

Barangsiapa Ridlo dengan rizki yang ALLAH telah berikan,

maka ia akan tenang didunia dan akhirat.

Barangsiapa dapat menundukkan nafsu syahwatnya,

maka ia menjadi orang yang mulia didunia dan di akhirat.

barangsiapa merasa cukup,

sehingga tidak mengharap pemberian orang lain,

maka dia akan selamat didunia dan diakhirat.

Barangsiapa dapat memelihara lisannya,

maka dia akan selamat didunia dan diakhirat.

Kenapa tidak bersyukur


Renungan Bersyukur..



Begitu banyak manusia yang terus mengeluh dalam hidupnya.

kenapa tidak bersyukur saja?

dia terlahir sebagai orang yang kurus, lalu dia menghujat Tuhannya yang tidak memberinya tubuh gemuk.

kenapa tidak bersyukur saja?

ada orang yang terlahir gemuk, lalu dia menghujat Tuhannya yang tidak memberinya tubuh kurus.

kenapa tidak bersyukur saja?

ada orang yang tidak pernah puas dengan hartanya, lalu dia menghujat Tuhannya yang tidak memberikan semua yang dikehendakinya.

kenapa tidak bersyukur saja?

Sesungguhnya ALLAH SWT Maha Tahu. Dia mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui manusia. Termasuk semua hal terbaik untuk umatNya. kita semua tahu dan meyakini hal itu.

lalu kenapa kita masih mengeluh dengan semua yang diberikanNya pada kita?

Apakah kita merasa lebih tahu dari ALLAH SWT?

Apakah kita merasa lebih hebat dari Tuhan Yang Maha Mulia diatas segalanya?

Mari belajar menerima apa yang diberikanNya pada kita.

sesal, sedih, dan hujatan tidak akan memperbaiki semuanya kecuali menyisakan penyakit hati dan penyakit iman.

mari mencintai ALLAH dengan mencintai semua kehendakNya.

Kamis, 03 Mei 2012

"Andai Hari Ini Aku Dimakamkan"


( Renungan untukku ,untukmu dan untuk kita semua )

Hari ini ku mati, Perlahan...

Tubuhku ditutup tanah. Perlahan...

Semua pergi meninggalkanku...

Masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka,

Aku sendirian, Di tempat gelap yang tak pernah terbayang,

Sendiri, Menunggu pertanyaan malaikat...

Belahan hati, Belahan jiwa pun pergi.

Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain.

Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka...

Sanak keluarga menangis, Sangat pedih, Aku pun demikian, Tak kalah sedih...

Tetapi aku tetap sendiri,

Disini, menunggu perhitungan.

Menyesal sudah tak mungkin.

Tobat tak lagi dianggap, Dan maaf pun tak bakal didengar,

Aku benar-benar harus sendiri...

Ya ALLAH ,,

Jika Engkau beri aku 1 lagi kesempatan,

Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milikMU,

Untuk aku perbaiki diriku,

Aku ingin memohon maaf pada mereka...

Yang selama ini telah merasakan zalimku,

Yang selama ini sengsara karena aku,

Tersakiti karena aku...

Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yang telah kukumpulkan,

Yang bahkan kumakan,

Yaa ALLAH Beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,

Untuk berbakti kepada ayah & ibu tercinta...

Teringat kata-kata kasar & keras yg menyakitkn hati mereka,

Maafkan aku ayah & ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu,

Beri juga ya ALLAH aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku,

Menyenangkan saudara-saudaraku..

Untuk sungguh-sungguh beramal soleh.

Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu lebih lama lagi..

Begitu menyesal diri ini.

Kesenangan yang pernah kuraih dulu,

Tak ada artinya sama sekali...

Mengapa kusia-siakan waktu hidup yang hanya sekali itu...?

Andai aku bisa putar ulang waktu itu...

Aku dimakamkan hari ini,

Dan ketika semua menjadi tak termaafkan,

Dan ketika semua menjadi terlambat,

Dan ketika aku harus sendiri... Untuk waktu yang tak terbayangkan sampai yaumul hisab & dikumpulkan di Padang Masyar...

Ya RABB sampaikan salamku tuk sahabatku yang slalu mengingatkanku akan hari terakhirku didunia,....

Lumpuh Karena Durhaka Pada Ibu


Assalamu'alaikum....

Sebuah kisah nyata tentang Anak Durhaka.
Demi menjaga nama baik tokoh dan keluarga dalam kisah ini, maka Cahaya Hati menyamarkan nama dan daerah tempat tinggal tokoh tersebut. Silahkan di simak.

Sebut saja namanya Anto. Anto adalah seorang pemuda yang hidup dengan keluarga yang pas pasan. ia tinggal bersama ibunya. ayahnya telah lama meninggal dunia.untuk menyambung hidup ibunya berjualan sayur mayur di pasar

ketika kecil anto adalah seorang anak yang taat dan patuh kepada kedua orang tuanya. semenjak ayahnya meninggal anto tak dapat melanjutkan sekolah lagi, ia hanya bisa puas dengan mengenyam pendidikan sampai SLTP. setelah berhenti sekolah anto lebih sering berdiam diri di rumah, atau sesekali pergi ke pasar untuk membantu ibunya. karena sering di pasar pergaulan anto tidak terkontrol. ia bergaul dengan orang yang lebih tua darinya. kekhawatiran ibunya tersirat, ia takut anaknya ikut ikutan meminum minuman keras.

Ibunya pun mencari solusi agar anaknya punya kegiatan yang positif, ia mengumpulkan hasil daganganya, untuk modal membuka usaha. namun, apalah daya, hendak mengumpulkan uang tapi tak dapat terkumpul, karena habis untuk kehidupan sehari hari.

menginjak remaja kelakuan anto semakin brutal. ia lebih suka keluyuran, nongkrong, dari pada membantu ibunya.meski jengkel terhadap anaknya, tapi sebenarnya ibunya sangat sayang kepada anto. segala permintaan anto selalu di turuti oleh ibunya.

awal terjerumusnya anto adalah sekedar mencoba meminum minuman keras, awalnya mencoba lama lama ketagihan. dan yang lebih parah lagi, anto mulai kecanduan dengan narkoba. ibunya hanya bisa menangis, melihat kelakuan anak semata wayangnya yang berubah 180 derajat ini, namun hati seorang ibu benar benar tiada duanya, ia selalu berdoa agar anaknya kembali ke jalan yang benar.

suatu hari ketika adzan magrib selesai di kumandangkan, anto pulang ke rumah dengan keadaan lusuh, karena habis kalah berjudi. ia pun meminta uang kepada ibunya.karena tak punya uang ibunya tak dapat memberikannya. anto menjadi marah, tak sekedar memaki, ia pun mengancam akan membakar rumah.melihat gelagat anaknya yang tak baik, ibunya meminta tolong kepada tetangga

peristiwa mengamuknya anto terulang kembali, masalahnya sama. anto minta uang secara paksa pada ibunya. bila jumlah yang di minta besar. ibunya tak memberikannya. karena uang itu untuk modal jualan esok harinya. seperti biasanya usai shalat isya ibunya berdzikir. namun kali ini dzikirnya sangat lama, sampai tak sadar kalau anto sudah pulang dan marah marah. ibunya tak menghiraukan ocehan anto. hal ini membuat anto marah, dan melemparkan asbak ke arah ibunya. ibunya hanya diam saja. situasi ini membuat anto tambah marah, di ambilnya balok dan di pukul ke tubuh ibunya. seketika itu juga, ibunya tersungkur di atas sajadah, darah keluar dari mulutnya. belum sempat ibunya bangun. pukulan kedua kembali di arahkan.kali ini di tengkuknya. ibunyapun tak bergerak lagi. setelah melihat itu Anto pergi dari rumah, ia tak tahu lagi apa yang terjadi. ia baru tahu ibunya meninggal setelah di tangkap polisi di daerah cibinong, bogor sebulan setelah kejadian. selama dalam pemeriksaan polisi, anto mengakui atas perbuatannya.dan mendapatkan ganjaran hukuman 20 tahun penjara

suatu pagi ketika hendak buang air kecil di luar penjara. tiba tiba kaki kiri anto tak dapat di gerakkan.anto mengalami kelumpuhan.setiap hari anto hanya dapat menyesali perbuatannya.

Semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua, Ibu adalah segala-galanya bagi kita, beliau yang melahirkan kita, dan kasih sayang seorang ibu sepanjang masa. I love Mom.

Kisah Anak penjual Kue


Assalamualaikum....

Gimana kabarnya para sahabat-sahabatku yang di muliakan allah, semoga kabarnya baik-baik saja...
buat sahabat ku, kali ini ada kisah seorang anak Penjajah kue. silahkan di baca semoga bermanfaat.

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan iapun menyantap makanan yang telah dipesan.

Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, “Pak, mau beli kue, Pak?” dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab “Tidak, saya sedang makan”.

Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab “tidak dik saya sudah kenyang”.

Setelah pemuda itu membayar kekasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda. Mungkin anak kecil ini berpikir “Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah”.

Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini. Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan.“Pak mau beli kue saya?”, pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang Rp. 1.500,00 dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja. “Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja ini sedekahan dari saya buat adik”.

Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta. Pemuda tadi jadi bingung,lho ini anak dikasih uang kok malah dikasih kepada orang lain.“Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?” Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab, “Saya sudah berjanji sama ibu dirumah ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang kerumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis”.

pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa “kerja itu adalah sebuah kehormatan” ,kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja dihadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang, dan suatu pantangan bagi ibunya, anaknya menjadi pengemis, ia ingin setiap ia pulang kerumah ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang.

Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu “kerja adalah sebuah kehormatan” ia akan mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik.

Demikian kisah Seorang Anak Penjajah Kue, semoga kisah diatas bisa menjadi contoh di dalam kehidupan kita.........

Seorang yang suka berjudi dan menyakiti istri


Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh..

Hai para Sahabat yang di rahmati Allah. Kali ini kisah nyata tentang seorang pria yang semasa hidupnya, di isi dengan kegiatan berjudi,dan menyakiti istri.
Demi menjaga aib dan nama keluarga maka nama tokoh dalam kisah ini, disamarkan.

Sebut saja namanya Jaka, Jaka seorang anak yang pintar, ia dilahirkan dalam keluarga yang agamis. ayahnya adalah seorang kyai. maka tak heran bila jaka pernah mengenyam pendidikan pesantren selama 6 tahun

Namun setelah menikah dengan Novi, kelakuan Jaka mulai berubah, ia gemar sekali berjudi, hal ini di karenakan segala usaha yang di rintis olehnya selalu mengalami kegagalan. Jaka pun terbelit hutang

Setiap ada kesempatan untuk berjudi, Jaka selalu mengikutinya, bagaimanapun caranya.pendidikan di pesantren dahulu tak mampu merubah tabiatnya. meskipun shalat lima waktu selalu dijalankannya secara rutin, namun kegiatan berjudinya pun selalu di jalankan secara rutin pula. orang tuanya sampai kewalahan menasehatinya

Usia yang semakin bertambah, tak mampu merubah kelakuannya. kelakuan Jaka semakin menjadi- jadi, dengan kelincahan bicara dan kekuatan ototnya. ia gunakan untuk membual. ia plintir teks teks agama demi menyelamatkan kepentingan dirinya sendiri. ia selalu merasa benar. omongan orang lain tak mau di dengarnya. jika ada yang berani membantahnya, maka orang tersebut di ancam dengan kekerasan

Demikian pula istrinya Novi, jangankan untuk merubah perangai suaminya. jika menasehatinya saja, hanya dianggap angin lalu oleh Jaka. ia merasa di gurui oleh istrinya. karena itu Jaka tak segan segan melayangkan tangannya ke istrinya

Tamparan, pukulan dan kata kata pedas barangkali sudah menjadi hal biasa bagi Novi, namun ia tetap besabar, alasannya demi mempertahankan keutuhan keluarga, terutama anak anaknya

Tetangganya sebenarnya jengkel melihat kelakuan Jaka yang tak berubah, namun mereka hanya bisa diam. jangankan untuk memberikan nasehat, melihat matanya saja orang sudah ketakutan. karna Jaka adalah seorang jawara di kampungnya

Keras kepala itulah watak dari Jaka, nasehat istrinya agar tak meminjam uang dari rentenir, untuk modal usahanya. tak di hiraukannya. Novi tau betul, meminjam uang dari rentenir, tak akan segera terlunasi, malah yang ada akan semakin menumpuk

Perilaku buruk Jaka, tidak sampai disitu, ia juga suka menipu, entah berapa banyak orang yang sudah ditipunya. dengan sedikit ancaman orang akan mudah ditundukkannya

Sebenarnya Jaka orang yang pintar, ilmu nahwu, sharf, memaknai Al-Quran dan lainnya. ia cakap, rajin puasa. ia juga pandai bela diri. sehingga di takuti oleh santri-santri lain. tak ada yang berani membantahnya. namun setelah menikah, perilakunya berubah. ia mulai berani makan di warung tanpa bayar, ngutang rokok di toko toko sampai bertumpuk. hal biasa yang tak bisa dihentikkan.

Kemampuan bela diri Jaka ternyata tak mampu melindunginya dari tagihan-tagihan hutang. hidupnya tak menentu, lari pontang-panting tanpa arah yang jelas. beban moral yang menggelayutinya terasa berkecamuk dalam pikirannya. dan itu berlangsung terus sampai kemudian proses perceraian dengan Novi tak dapat di hindari. rupanya Novi sudah tak tahan lagi dengan kelakuan suaminya.

Di bulan oktober kampung itu di gegerkan oleh kematian Jaka, betapa tidak ia meninggal dalam kondisi mengenaskan. tubuhnya telanjang dada, hanya mengenakan kain sarung, telentang di atas lantai rumah saudaranya. posisi tangannya membentang, seperti orang di salib, sementara tasbih masih terselip di jari jari tangan kirinya, Keanehan mulai tampak ketika para penduduk kampung mulai berdatangan untuk melayat jenazah Jaka. mereka terkejut melihat pemandangan yang sungguh membuat bulu kuduk merinding. darah mulai keluar dari mata, hidung, mulut, dan tercium bau busuk. hingga keseluruh ruangan.

Pagi harinya jenazah Jaka belum di kuburkan, karena masih menunggu kedatangan anak pertamanya dari kota jakarta. anehnya sampai malam hari berikutnya, darah dan nanah masih keluar dari tubuh jenazah. bahkan keanehan lain terus terjadi. tiba tiba dua tangannya membengkak, dan terus membengkak, di susul kepala, perut,kaki, hingga sekujur tubuhnya. tangannya yang semula membentang seperti salib, kini mulai bergerak gerak. padahal nafas sudah lepas dari raga. tidak berapa lama kemudian, kakinya ikut terangkat secara perlahan. pemandangan yang luar biasa itu, membuat para pelayat berhamburan keluar, tak kuasa berlama lama di dalam ruangan

Besar tubuhnya sebesar seekor kerbau, sarung yang di gunakan jenazah pun sampai tak dapat di lepas, karena menjadi kekecilan. bahkan kulit dan kain menyatu dengan darah dan nanah yang terus mengalir keluar.

Jenazah yang semula hendak di masukkan ke dalam keranda, ternyata tidak muat. orang orang terpaksa membuat keranda yang lebih besar lagi untuk mengangkut jenazah.

Demikian kisah nyata di atas, Semoga kita tidak terjerumus dengan perangkap setan.....

Kejujuran meluluhkan hati Perampok


Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh..

Kali ini Kisah Nyata tentang kejujuran Syeh Abdul Qadir Jailani yang mampu meluluhkan hati para perampok yang jahat.

Abdul Qadir Jailani, yang bernama lengkap Sayyid Abu Muhammad Abdul Qadir lahir di naif, jailan, irak, ramadhan 470 H (1077 M). ayahnya bernama Shahih, seorang yang taqwa, cucu dari Nabi Muhammad SAW. ibu beliau adalah puteri seorang wali, Abdullah Saumai.beliau bergelar Ghauts Al Azham (wali terbesar).

Konon pada usia belasan tahun.Abdul Qadir keluar dari rumah dan mengikuti seekor lembu yang sedang membajak ladang.tiba-tiba lembu itu menoleh kepadanya dan berkata."Hai Abdul Qadir,engkau tak di jadikan sebagai orang yang penghidupannya bercocok tanam dan tukang bajak ladang seperti ini!" mendengar suara itu,Abdul Qadir lari ketakutan.ia pergi menemui ibunya,menyampaikan bahwa ia ingin pergi ke bagdad untuk menimba ilmu.ibunya terharu mendengarnya dan mengabulkan permintaannya.

Maka di siapkanlah warisan dari almarhum ayahnya sebanyak 40 dinar.sebagai bekal menuju baghdad.untuk menyimpan uangnya agar tidak hilang,ibunya menjahitkan saku khusus di bawah ketiak.sebelum Abdul Qadir pergi ibunya berpesan,agar selalu berkata benar dan jujur dalam segala hal.

Abdul Qadir pun berangkat bersama rombongan kafilah.baru saja mereka meninggalkan kota Hamdan.tiba-tiba mereka di kepung oleh sekitar 60 orang berkuda.mereka merampok semua anggota rombongan.kecuali Abdul Qadir,pasalnya Abdul Qadir terlihat fakir di mata perampok.akan tetapi,salah satu perampok mendekatinya "adakah sesuatu padamu?"Ya..aku mempunyai 40 dinar".jawab Abdul Qadir."dimana kamu simpan? Tanya perampok lagi."Ada di dalam saku di bawah ketiakku"jawab Abdul Qadir dengan jujur.perampok itu tak percaya,dan pergi meninggalkannya.kemudian datang lagi perampok yang lain dan bertanya"hai orang fakir,apa yang kau punya".seperti semula Abdul Qadir memberitahukannya dengan jujur.mendengar jawaban tersebut kedua perampok merasa heran.dan membawanya kepada pimpinan kepala perampok."wahai anak muda apa yang kau bawa"kembali pertanyaan yang sama di ajukan,dan yang di tanya pun menjawab seperti sebelumnya.kepala perampok merasa heran karena keterus terangan Abdul Qadir."kenapa kau berterus terang?pria jujur itu pun menjawab "karena ibuku berpesan kepadaku untuk selalu berkata benar dan jujur,dan aku tak akan mengingkari janji itu".mendengar jawaban itu,kepala perampok menangis dan berkata "kau tak mengkhianati janjimu pada ibumu.sedangkan kami telah bertahun-tahun melanggar larangan Allah.maka kami berikrar sejak hari ini,kami bertobat kepada Allah.

Lihatlah kejujuran Abdul Qadir mampu meluluhkan hati para perampok yang jahat.kejujuran yang langka di lakukan pada saat ini.di zaman yang serba modern ini.kebohongan-kebohongan kerap kali kita dengar,entah apa pun itu.

Demikian Kisah nyata islami,kejujuran meluluhkan hati perampok. kali ini semoga kisah ini menjadi acuan agar kita selalu menjadi orang yang jujur.kejujuran itu mahal harganya.
Demikian semoga kisah ini bermanfaat.

Rabu, 02 Mei 2012

Tangan dipotong karena memberi Sedekah


Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.
Dikisahkan bahwa semasa terjadinya kekurangan makanan di kalangan Bani Israel, maka pergilah seorang fakir menghampiri rumah seorang yang kaya dengan berkata, "Sedekahlah kamu kepadaku dengan sepotong roti dengan ikhlas kerana Allah S.W.T." Setelah fakir miskin itu berkata demikian. maka, keluarlah anak gadis orang kaya tersebut, seraya memberikan sebuah roti yang masih panas kepadanya.

Baru saja gadis itu memberikan roti tersebut, keluarlah bapak gadis itu,dan terus memotong tangan kanan anak gadisnya sehingga putus. Semenjak dari peristiwa itu maka Allah S.W.T pun mengubah kehidupan orang kaya itu dengan menarik kembali harta kekayaannya sehingga dia menjadi seorang yang fakir miskin dan akhirnya dia meninggal dunia dalam keadaan yang paling hina.

Anak gadis itu menjadi pengemis dan meminta-minta dari satu rumah ke rumah. Maka pada suatu hari anak gadis itu menghampiri rumah seorang kaya sambil meminta sedekah, maka keluarlah seorang ibu dari rumah tersebut. Ibu tersebut sangat kagum dengan kecantikannya dan mempersilahkan anak gadis itu masuk ke rumahnya. Ibu itu sangat tertarik dengan gadis tersebut dan dia berhajat untuk mengawinkan anaknya dengan gadis tersebut. Maka setelah perkawinan itu selesai, maka si ibu itu pun memberikan pakaian dan perhiasan untuk menggantikan pakaiannya.

Pada suatu malam setelah dihidangkan makan malam, maka si suami hendak makan bersamanya. Oleh karena anak gadis itu putus tangannya dan suaminya juga tidak mengetahuinya,karena ibunya juga telah merahasiakan tentang tangan gadis tersebut. Maka suaminya menyuruhnya untuk makan, lalu dia makan dengan tangan kiri. Ketika suaminya melihat keadaan isterinya itu dia pun berkata, "Aku mendapat kabar bahwa orang fakir tidak tahu sopan santun, oleh karena itu makanlah dengan tangan kanan dan bukan dengan tangan kiri." Setelah si suami berkata demikian, maka isterinya itu tetap makan dengan tangan kiri, walaupun suaminya berulang kali memberitahunya. Dengan tiba-tiba terdengar suara dari sebelah pintu, "Keluarkanlah tangan kananmu itu wahai hamba Allah, sesungguhnya kamu telah mendermakan sepotong roti dengan ikhlas karena Ku, maka tidak ada halangan bagi-Ku memberikan kembali akan tangan kananmu itu."

Setelah gadis itu mendengar suara tersebut, maka dia pun mengeluarkan tangan kanannya, dan dia mendapati tangan kanannya berada dalam keadaan asalnya, dan dia pun makan bersama suaminya dengan menggunakan tangan kanan.

Hendaklah kita sentiasa menghormati tetamu kita, walaupun dia fakir miskin apabila dia telah datang ke rumah kita maka sesungguhnya dia adalah tetamu kita. Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud, "Barangsiapa menghormati tetamu, maka sesungguhnya dia telah menghormatiku, dan barang siapa menghormatiku, maka sesungguhnya dia telah memuliakan Allah S.W.T. Dan barangsiapa telah menjadi kemarahan tetamu, dia telah menjadi kemarahanku. Dan barang siapa menjadikan kemarahanku, sesungguhnya dia telah menjadikan murka Allah S.W.T." Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud, "Sesungguhnya tetamu itu apabila dia datang ke rumah seseorang mukmin itu, maka dia masuk bersama dengan seribu berkah dan seribu rahmat.".

Demikian kisah nyata "Tangan dipotong karena memberi Sedekah". Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Hikmah Berjanji untuk tidak Berbohong


Pada suatu hari ada seorang pemuda datang menjumpai Rasulullah S.A.W. Dengan maksud hendak memeluk agama Islam. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, lelaki itu berkata : "Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan sulit untuk meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan berkata bohong?" "Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat.

Setelah itu, dia pun pulang ke rumahnya.Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum-minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia berusaha untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W.

Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya : "Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu." Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek. "Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata : "Kalau aku berbohong kepada Rasulullah berarti aku telah mengkhianati janjiku.”

Ya Allah....sesungguhnya di dalam pesan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga." Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu sukses di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadits itu lagi, sejak hari itu adalah awal baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

Demikian. semoga ini dapat diambil hikmahnya.
kisah ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Lukman Hakim.

Kisah kematian seorang Pelacur


"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk" (QS Al Isra' 17 : 32).

Ayat di atas menjelaskan,bahwa dengan tegas Allah SWT,melarang manusia untuk melakukan perbuatan zina. Namun, sampai detik ini masih banyak orang yang melakukan perbuatan zina. bahkan ada sebagian masyarakat kita,yang menjadikannya sebuah profesi.alasannya sederhana saja,sulit mencari pekerjaan,kesulitan ekonomi,atau sekedar pernah di kecewakan laki-laki.

Sungguh ironis,karena hanya alasan yang begitu sederhana,wanita lantas mengambil jalan pintas melacurkan diri.bukankah Allah telah membentangkan rezeki-Nya dimanapun.sebagaimana firman- Nya,

"Tuhan mu adalah yang melayarkan kapal kapal di lautan untukmu,agar kamu mencari sebagian dari karunia nya.sesungguhnya dia adalah maha penyayang terhadapmu" (QS.Al Isra 18:66).

Ada sebuah kisah nyata tentang seorang wanita cantik yang  terjerumus ke dalam lubang kehinaan.kita sebut saja namanya ria,

Ria adalah wanita muda,berkulit putih bersih,dan berparas cantik,di tambah lagi dengan bentuk tubuhnya yang molek,menggiurkan bagi pria yang memandangnya. Ada kelebihan,pasti ada juga kekurangan.walaupun ria sangat cantik, ia hanya bersekolah sampai kelas 5 SD saja.alhasil ketika ia sudah dewasa.ia sangat sulit untuk mencari pekerjaan.

Singkat cerita, karena kebutuhan hidup mewah,akhirnya ria menjadi pelacur.sebagai wanita cantik,tak sulit bagi ria menjerat laki laki pendosa. Berkat pekerjaannya ini ria menjadi orang yang kaya raya.karena kekayaannya ini pula, ria menjadi sombong,tak mau kenal dengan saudara saudaranya,maupun orang-orang lingkungannya.

Waktu terus berjalan, ria kini telah menjadi tua.tak ada lagi lelaki hidung belang yang berminat padanya. pendek kata ria kini menjadi miskin.Allah berfirman,

"ketahuilah,bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,perhiasan dan bermegah megah antara kamu serta berbangga bangga tentang banyaknya harta dan anak,seperti hujan yang tanam tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya.dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" (QS.Al Hadid 57:20).

Kehidupan mewah yang pernah dirasakannya kini tak dapat dirasakannya lagi,untuk tidur saja ria harus tidur di emperan.keluarganya tak memperdulikannya lagi.ria kini menjadi gelandangan.

Karena kondisi yang seperti ini,ternyata mempengaruhi kondisi kesehatan ria. Sekian lama bergelut dengan penyakitnya,akhirnya ria menemui ajalnya.berita kematiannya pun tersebar ke seluruh kampung. Ketika jenazah mulai diangkat,untuk di pindahkan.daster yang di kenakan ria tersingkap,semua terkejut karena melihat pemandangan mengerikan.pada pahanya terdapat lubang yang dipenuhi puluhan belatung dan rayap yang menggerogoti danging paha itu. ketika hendak di mandikanpun. ibu ibu yang memandikan terkejut, karena di punggung jenazah terdapat pula lubang yang juga dipenuhi belatung dan rayap. sampai akhirnya jenazah dimandikan dan dimakamkan semuanya berjalan dengan lancar.

Demikiankisah nyata islami akhir hayat seorang wanita tuna susila semoga peristiwa ini dapat kita jadikan cerminan.bagaimana Allah memberikan peringatan kepada kita yang masih hidup.agar tidak melakukan perbuatan- perbuatan yang di larang Allah. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang taat kepada Allah.amin…...

Hukum Ibadah Korban


Para ulama' berbeda pendapat mengenai hukum melakukan ibadah korban. Ia terbagi kepada dua pendapat, yaitu:

1. Wajib bagi yang mampu. Ini merupakan pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Rabi’ah al-Ra’yi, al-Auza’i, al-Laits bin Saad, salah satu dari pendapat Imam Ahmad bin Hanbal dan pendapat ini telah dirajihkan (dibenarkan) oleh Syeikh al-Islam Ibn Taimiyyah.

Dalil-dalil yang menyokong pendapat ini adalah seperti berikut:

"Oleh itu, kerjakanlah solat kerana TUHANnmu semata-mata dan sembelihlah korban (sebagai bersyukur)." – Surat al-Kautsar: 2.
 Ayat ini menggambarkan kewajipan ibadah korban sebagaimana kewajipan mengerjakan solat. Ini kerana, kedua-dua ibadah tersebut dihubungkan dengan kata penghubung wau (و) bermaksud 'dan' yang mana ia menunjukkan ada persamaan hukum.
                                                                                                                                                                                   
Jundab bin Abdillah bin Sufyan al-Bajali r.a berkata:

صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ ثُمَّ خَطَبَ ثُمَّ ذَبَحَ فَقَالَ:
 مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيَذْبَحْ أُخْرَى مَكَانَهَا وَمَنْ لَمْ يَذْبَحْ فَلْيَذْبَحْ بِاسْمِ اللَّهِ

Maksudnya: "Nabi s.a.w solat pada hari al-Nahr (Aidiladha) kemudian berkhutbah lalu menyembelih (bintang) korbannya lantas bersabda: Sesiapa yang menyembelih sebelum solat (hari raya Aidiladha), sembelihlah yang lain sebagai penggantinya dan sesiapa yang belum menyembelih maka sembelihlah dengan nama ALLAH." – Hadis riwayat al-Bukhari di dalam Sahih al-Bukhari, hadis no: 985.

Perintah Rasulullah s.a.w agar mengulangi ibadah korban jika ia dilakukan sebelum solat hari raya Aidiladha menunjukkan ia termasuk perkara wajib. Jika tidak, sudah pasti baginda tidak akan memerintahkan agar penyembelihan diulangi.

Menurut Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w telah bersabda:

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا
Maksudnya: "Sesiapa yang memiliki kemampuan (keluasan rezeki) dan tidak menyembelih, maka jangan dekati tempat solat kami." – Hadis riwayat Imam Ibn Majah di dalam Sunan Ibn Majah, hadis no: 3114

Hadis ini berupa ancaman bagi golongan yang memiliki kemampuan untuk menyembelih pada hari raya Aidiladha tetapi tidak mengerjakan ibadah korban. Ancaman berat ini tidak akan dikeluarkan oleh baginda melainkan ia sebagai bukti mengenai kewajipannya.

Mikhnaf bin Sulaim r.a berkata:

كُنَّا وُقُوفًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَرَفَاتٍ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَى كُلِّ أَهْلِ بَيْتٍ فِي كُلِّ عَامٍ أُضْحِيَّةٌ وَعَتِيرَةٌ. هَلْ تَدْرُونَ مَا الْعَتِيرَةُ؟ هِيَ الَّتِي تُسَمُّونَهَا الرَّجَبِيَّةَ.

Maksudnya: "Kami bersama Rasulullah dan baginda wukuf di Arafah lalu berkata: Wahai manusia! Sesungguhnya wajib bagi setiap keluarga pada setiap tahun (mengerjakan ibadah) korban dan ‘atirah. Baginda berkata: Tahukah kalian apakah ‘atirah itu?. Iaitu yang dikatakan orang Rajabiyah (kambing yang disembelih pada bulan Rejab)." – Hadis riwayat al-Tirmizi di dalam kitab Sunan Tirmizi, hadis no: 1438.

Hadis ini jelas membuktikan bahawa ibadah korban dan ‘atirah itu diwajibkan kepada semua umat Islam yang berkemampuan. Walau bagaimanapun, hukum bagi ‘atirah telah dimansuhkan. Namun, ia tidak memansuhkan ibadah korban. Bahkan, kewajipannya masih berterusan hingga sekarang. 2. Sunat atau sunat muakkad (sunnah yang amat dituntut) bagi yang mampu.

Inilah pendapat jumhur (majoriti) ulama dan pendapat Imam Syafie r.h. Golongan ini berpegang kepada dalil-dalil seperti berikut:

Menurut Ummu Salamah r.a, Nabi s.a.w telah bersabda:

إِذَا دَخَلَتْ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا

Maksudnya: "Jika masuk sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan salah seorang daripada kamu semua ingin menyembelih (haiwan) korban, janganlah memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya." – Hadis riwayat Muslim di dalam Sahih Muslim, hadis no: 1977.

Dalil ini menunjukkan bahawa ibadah korban tidak wajib berdasarkan kata-kata baginda 'dan salah seorang antara kamu semua yang ingin'. Ia menggambarkan kepada kita bahawa baginda memberi pilihan kepada sesiapa sahaja sama ada untuk menyembelih atau sebaliknya. Seandainya ibadah korban itu wajib, pasti baginda memberi pilihan kepada seseorang sambil berkata: “Janganlah memotong rambut dan kukunya sehingga selesai menyembelih haiwan korban.”

Jabir r.a berkata:

شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الأَضْحَى بِالْمُصَلَّى فَلَمَّا قَضَى خُطْبَتَهُ نَزَلَ مِنْ مِنْبَرِهِ وَأُتِيَ بِكَبْشٍ فَذَبَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي

Maksudnya: "Aku menyaksikan bersama Nabi s.a.w solat Aidiladha di musolla (tanah lapang). Ketika selesai berkhutbah, baginda turun dari mimbar lalu dibawakan seekor kambing lantas Rasulullah menyembelihnya dengan tangannya sendiri sambil berkata: Bismillah wallahu Akbar (Dengan nama ALLAH dan ALLAH Maha Besar). Ini daripadaku dan daripada umatku yang belum meyembelih." – Hadis riwayat Abu Daud di dalam Sunan Abu Daud, hadis no: 2427.

Selain itu, kata-kata baginda 'ini dariku dan dari umatku yang belum menyembelih' diungkapkan secara lafaz mutlak dan umum bukan secara khusus. Bermakna, memadai ibadah ini diwakilkan kepada seseorang sebagaimana baginda mewakili seluruh para sahabat yang masih belum melakukan korban.
Inilah dalil menunjukkan ibadah korban tidak wajib. Sekiranya ia wajib, tentu bagi mereka yang meninggalkan ibadah tersebut berhak dihukum dan tidak memadai baginda mewakilkan korbannya itu kepada seseorang.

Abu Sarihah al-Ghiffari, beliau berkata:

مَا أَدْرَكْتُ أَبَا بَكْرٍ أَوْ رَأَيْتُ أَبَا بَكْرٍ وَ عُمَرَ كَانَا لاَ يُضَحِّيَانِ – فِي بَعْضِ حَدِيْثِهِمْ – كَرَاهِيَّةَ أَنْ يُقْتَدَى بِهِمَا

Maksudnya:
"Aku mendapati Abu Bakar atau melihat Abu Bakar dan Umar tidak menyembelih (haiwan) korban – dalam sebahagian hadis mereka – khuatir dijadikan ikutan orang terkemudian." – Hadis riwayat al-Baihaqi di dalam Sunan al-Kubra, jil. 9, ms. 295. Syeikh al-Albani telah mensahihkan riwayat ini di dalam Irwa’ al-Ghalil, hadis no: 1139.

Seandainya ibadah korban itu wajib, pasti Abu Bakar dan Umar r.a akan mendahului umat Islam dalam melakukan ibadah korban.


Sebelum membuat rumusan tentang hukum ibadah korban, kita hendaklah fahami bahawa hukum sunat atau wajib berkaitan sesuatu ibadah hanyalah berbentuk kajian ilmiah dan bertujuan mengetahui sama ada sesuatu amalan itu dibenarkan untuk ditinggalkan ataupun tidak sahaja. Namun, bagi mereka yang mencintai sunnah Nabi s.a.w sekiranya sesuatu amalan itu tsabit daripada baginda s.a.w mereka akan berusaha bersungguh-sungguh mengerjakannya tanpa memikirkan sama ada ia wajib atau sunat.

Namun, kedua-dua pendapat tersebut memiliki hujah daripada baginda s.a.w dan seharusnya kita berlapang dada dalam permasalahan khilafiyah sebegini.

Syeikh Muhammad al-Amin al-Syingqiti r.h berkata:

"Aku telah meneliti dalil-dalil daripada sunnah mengenai pendapat yang mewajibkan dan yang tidak mewajibkan ibadah korban. Menurut pandangan kami, tidak ada satu dalil dari kedua-dua pendapat tersebut yang kuat, pasti dan selamat dari kritikan sama ada menunjukkan ia wajib atau tidak…
Yang rajih (tepat) menurutku dalam hal yang tidak jelas mengenai nas-nas dalam suatu perkara kepada suatu perkara yang lain bahkan tanpa mempunyai dalil yang kuat dan jelas ialah berusaha sedaya mungkin keluar dari khilaf dengan melakukan korban apabila mampu. Ini kerana, Nabi s.a.w bersabda: “Tinggalkanlah perkara yang ragu kepada yang tidak ragu.”
Sepatutnya, seseorang tidak meninggalkannya apabila mampu kerana menunaikannya sudah pasti menghilangkan tanggung jawabnya." – Rujuk Kitab Adhwaa’ al-Bayaan Fi Idhah al-Quran bil Qur’an karya Syeikh Muhammad al-Amin al-Syanqiti, jil. 5 ms. 618.

Oleh itu, penulis lebih cenderung kepada pendapat jumhur (majoriti) ulama kerana mustahil Abu Bakar dan Umar r.a meninggalkan sesuatu amalan yang wajib apatah lagi mereka berdua merupakan imam yang layak manjadi ikutan dan kelayakkan mereka telah dijamin oleh Rasulullah s.a.w

Sabda Rasulullah s.a.w:

فَإِنْ يُطِيعُوا أَبَا بَكْرٍ وَ عُمَرَ يَرْتَشُدُوا
Maksudnya:
"Sekiranya mereka semua mentaati Abu Bakar dan Umar, pasti mereka mendapat petunjuk." – Hadis riwayat Muslim di dalam Sahih Muslim, hadis no: 681

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons