Kamis, 03 Mei 2012

Kejujuran meluluhkan hati Perampok


Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh..

Kali ini Kisah Nyata tentang kejujuran Syeh Abdul Qadir Jailani yang mampu meluluhkan hati para perampok yang jahat.

Abdul Qadir Jailani, yang bernama lengkap Sayyid Abu Muhammad Abdul Qadir lahir di naif, jailan, irak, ramadhan 470 H (1077 M). ayahnya bernama Shahih, seorang yang taqwa, cucu dari Nabi Muhammad SAW. ibu beliau adalah puteri seorang wali, Abdullah Saumai.beliau bergelar Ghauts Al Azham (wali terbesar).

Konon pada usia belasan tahun.Abdul Qadir keluar dari rumah dan mengikuti seekor lembu yang sedang membajak ladang.tiba-tiba lembu itu menoleh kepadanya dan berkata."Hai Abdul Qadir,engkau tak di jadikan sebagai orang yang penghidupannya bercocok tanam dan tukang bajak ladang seperti ini!" mendengar suara itu,Abdul Qadir lari ketakutan.ia pergi menemui ibunya,menyampaikan bahwa ia ingin pergi ke bagdad untuk menimba ilmu.ibunya terharu mendengarnya dan mengabulkan permintaannya.

Maka di siapkanlah warisan dari almarhum ayahnya sebanyak 40 dinar.sebagai bekal menuju baghdad.untuk menyimpan uangnya agar tidak hilang,ibunya menjahitkan saku khusus di bawah ketiak.sebelum Abdul Qadir pergi ibunya berpesan,agar selalu berkata benar dan jujur dalam segala hal.

Abdul Qadir pun berangkat bersama rombongan kafilah.baru saja mereka meninggalkan kota Hamdan.tiba-tiba mereka di kepung oleh sekitar 60 orang berkuda.mereka merampok semua anggota rombongan.kecuali Abdul Qadir,pasalnya Abdul Qadir terlihat fakir di mata perampok.akan tetapi,salah satu perampok mendekatinya "adakah sesuatu padamu?"Ya..aku mempunyai 40 dinar".jawab Abdul Qadir."dimana kamu simpan? Tanya perampok lagi."Ada di dalam saku di bawah ketiakku"jawab Abdul Qadir dengan jujur.perampok itu tak percaya,dan pergi meninggalkannya.kemudian datang lagi perampok yang lain dan bertanya"hai orang fakir,apa yang kau punya".seperti semula Abdul Qadir memberitahukannya dengan jujur.mendengar jawaban tersebut kedua perampok merasa heran.dan membawanya kepada pimpinan kepala perampok."wahai anak muda apa yang kau bawa"kembali pertanyaan yang sama di ajukan,dan yang di tanya pun menjawab seperti sebelumnya.kepala perampok merasa heran karena keterus terangan Abdul Qadir."kenapa kau berterus terang?pria jujur itu pun menjawab "karena ibuku berpesan kepadaku untuk selalu berkata benar dan jujur,dan aku tak akan mengingkari janji itu".mendengar jawaban itu,kepala perampok menangis dan berkata "kau tak mengkhianati janjimu pada ibumu.sedangkan kami telah bertahun-tahun melanggar larangan Allah.maka kami berikrar sejak hari ini,kami bertobat kepada Allah.

Lihatlah kejujuran Abdul Qadir mampu meluluhkan hati para perampok yang jahat.kejujuran yang langka di lakukan pada saat ini.di zaman yang serba modern ini.kebohongan-kebohongan kerap kali kita dengar,entah apa pun itu.

Demikian Kisah nyata islami,kejujuran meluluhkan hati perampok. kali ini semoga kisah ini menjadi acuan agar kita selalu menjadi orang yang jujur.kejujuran itu mahal harganya.
Demikian semoga kisah ini bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons